PERANCANGAN PUSAT PERTUNJUKAN KESENIAN UBUD
DENGAN KONSEP GENIUS LOCI
NAMA : I KETUT DIRGANTARA
NIM : 25209038
Program Studi Arsitektur
Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan
Pengembangan Kebijakan
NAMA
PEMBIMBING
Dr.
Ing. Ir. Widjaja Martokusumo
Ir.Eko
Purwono, MS.Arch,S
NAMA PENGUJI
Ir. Budi Faisal, MAUD, MLA, Ph.D
Dr.Eng Arif Sarwo Wibowo, ST,
MT
.
ABSTRAK
PERANCANGAN PUSAT
PERTUNJUKAN KESENIAN UBUD
DENGAN KONSEP
GENIUS LOCI
Oleh
I Ketut
Dirgantara
NIM :
25209038
Ubud
ditetapkan sebagai daerah tourist resort dikarenakan
oleh adanya taksu kesenian dan taksu budaya yang hingga saat ini masih
terpelihara dengan baik. Perkembangan kesenian dan budaya, memberi pengaruh
terhadap bertambahnya jumlah wisatawan yang datang ke Ubud. Hal tersebut memberi
dampak positif pada kesenian yang berkembang di masyarakat, tetapi juga memberi
dampak negatif terhadap beban lalu lintas di Ubud. Pusat Pertunjukan Kesenian
Ubud dibangun untuk merespon dampak positif dan negatif tersebut, dengan
berlandaskan rancangan yang tetap
menjaga eksistensi taksu khas Ubud.
Pusat Pertunjukan Kesenian Ubud yang berlandaskan konsep Genius Loci adalah fasilitas kesenian berupa museum, panggung pertunjukan dan beberapa paviliun seni. Selain menampung kegiatan kesenian, Pusat Pertunjukan Kesenian Ubud juga menampung kegiatan masyarakat sekitar seperti pasar, restoran dan wantilan sebagai sarana bersama. Untuk menanggapi tuntutan lain yang diperlukan Ubud saat ini, pada fasilitas ini juga dibangun pusat parkir dan pusat informasi yang berpengaruh terhadap Ubud secara keseluruhan. Semua fasilitas ini terbangun pada tapak seluas 5 hektar yang berada di desa Pengosekan Ubud.
Untuk
mempertahankan taksu kesenian dan taksu budaya yang ada di Ubud, diterapkan
rancangan dengan berlandaskan konsep Genius
Loci, yaitu dengan cara menganalisis karakteristik lokasi. Taksu merupakan karakteristik Ubud yang
bersifat personal dan abstrak,
sehingga konsep structure and
interpretation dari Hertzberger diharapkan mampu menyederhanakan hal tersebut.
Hasil dari analisis terhadap kawasan Ubud, didapat empat karakteristik lokasi
sebagai cerminan Genius Loci Ubud,
yaitu berupa gagasan pusat-pusat kegiatan yang berada di persimpangan jalan,
gagasan mengenai penataan pola massa innercourt,
gagasan sirkulasi dengan pola grid dan gagasan mengenai permeabilitas
antar kapling. Keempat karakteristik lokasi tersebut, diharapakan mampu mentransformasikan taksu, menjadi suatu gagasan yang terkait dengan standar teknis
yang bersifat modern.