meta name="p:domain_verify" content="e78416ed2a6a3255481b881

Aug 28, 2013

Perancangan Pusat Pertunjukan Kesenian Ubud Dengan Konsep Genius Loci | Bali

PERANCANGAN PUSAT PERTUNJUKAN KESENIAN UBUD
DENGAN KONSEP GENIUS LOCI

NAMA : I KETUT DIRGANTARA
NIM : 25209038
Program Studi Arsitektur
Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan
NAMA PEMBIMBING
Dr. Ing. Ir. Widjaja Martokusumo
Ir.Eko Purwono, MS.Arch,S
NAMA PENGUJI
Ir. Budi Faisal, MAUD, MLA, Ph.D
Dr.Eng Arif Sarwo Wibowo, ST, MT  



.            ABSTRAK

PERANCANGAN PUSAT PERTUNJUKAN KESENIAN UBUD
DENGAN KONSEP GENIUS LOCI
Oleh
I Ketut Dirgantara
NIM : 25209038

Ubud ditetapkan sebagai daerah tourist resort dikarenakan oleh adanya taksu kesenian dan taksu budaya yang hingga saat ini masih terpelihara dengan baik. Perkembangan kesenian dan budaya, memberi pengaruh terhadap bertambahnya jumlah wisatawan yang datang ke Ubud. Hal tersebut memberi dampak positif pada kesenian yang berkembang di masyarakat, tetapi juga memberi dampak negatif terhadap beban lalu lintas di Ubud. Pusat Pertunjukan Kesenian Ubud dibangun untuk merespon dampak positif dan negatif tersebut, dengan berlandaskan rancangan  yang tetap menjaga eksistensi taksu khas Ubud.

Pusat Pertunjukan Kesenian Ubud yang berlandaskan konsep Genius Loci adalah fasilitas kesenian berupa museum, panggung pertunjukan dan beberapa paviliun seni. Selain menampung kegiatan kesenian, Pusat Pertunjukan Kesenian Ubud juga menampung kegiatan masyarakat sekitar seperti pasar, restoran dan wantilan sebagai sarana bersama. Untuk menanggapi tuntutan lain yang diperlukan Ubud saat ini, pada fasilitas  ini juga  dibangun pusat parkir dan pusat informasi yang berpengaruh terhadap Ubud  secara  keseluruhan. Semua fasilitas ini terbangun pada tapak seluas 5 hektar yang berada di  desa Pengosekan Ubud.

Untuk mempertahankan taksu kesenian dan taksu budaya yang ada di Ubud, diterapkan rancangan dengan berlandaskan konsep Genius  Loci, yaitu dengan cara menganalisis karakteristik lokasi. Taksu merupakan karakteristik Ubud yang bersifat personal dan abstrak, sehingga konsep structure and interpretation dari Hertzberger diharapkan mampu menyederhanakan hal tersebut. Hasil dari analisis terhadap kawasan Ubud, didapat empat karakteristik lokasi sebagai cerminan Genius Loci Ubud, yaitu berupa gagasan pusat-pusat kegiatan yang berada di persimpangan jalan, gagasan mengenai penataan pola massa innercourt, gagasan sirkulasi dengan pola grid  dan gagasan mengenai permeabilitas antar kapling. Keempat karakteristik lokasi tersebut, diharapakan  mampu mentransformasikan taksu, menjadi suatu gagasan yang terkait dengan standar teknis yang bersifat modern.